Keimanan merupakan asas penentu dalam kehidupan manusia, sebab itu dalam perspektif ajaran islam, manusia dikelompokkan berdasarkan keimanannya yakni (1). Kelompok kafir, dan (2) kelompok mukmin. Kesahihan dan ketajaman dalam memahami dan mencermati konsep tentang keimanan mempunyai relevansi dalam memahami dan mencermati serta mengimplementasikan nilai-nilai ilahiyah dalam kehidupan manusia. Uraian yang akan saya sajikan ini merupakan salah satu pemikiran dalam rangka redefinisi keimanan dalam rangka refungsionalisasi konsep ketuhanan.
Keimanan berasal dari kata dasar "iman". Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran islam setrateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat al-qur'an atau hadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut, yaitu "ammana" (fi'il madhi/bentuk telah), "yu'minu" (fi'il mudhar/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang yang beriman). Selanjutnya dari ayat-ayat atau hadits tersebut dicari pengertiannya.
Dalam al-quran terdapat sejumlah ayat yang berbicara tentang iman di antaranya QS. Al-Baqarah (2) : 165.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادً۬ا يُحِبُّونَہُمۡ كَحُبِّ ٱللَّهِۖ وَٱلَّذِينَ
ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبًّ۬ا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعً۬ا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَاب
ءَامَنُوٓاْ أَشَدُّ حُبًّ۬ا لِّلَّهِۗ وَلَوۡ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓاْ إِذۡ يَرَوۡنَ ٱلۡعَذَابَ أَنَّ ٱلۡقُوَّةَ
لِلَّهِ جَمِيعً۬ا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعَذَاب
Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubaan lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Alloh. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Alloh. Orang-orang yang beriman kepada Alloh berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Alloh kepadanya.
Ibnu majjah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda sebagai berikut.
"Iman adalah ketertarikan antara kalbu, ucapan dan perilaku". (Menurut Al-Sakawy dalam Al-Muqasid, Al-Hasanah, hal 140, kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggungjawabkan)
Aqdun artinya ikatan, keterpaduan, kekompakan. Qolbu adalah potensi psikis yang berfungsi untuk memahami informsi.
Ini berarti identik dengan pikiran atau akal. Kesimpulan ini berdasarkan QS. Al-A'raaf (7) : 179
وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ ڪَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٌ۬ لَّا يَفۡقَهُونَ بِہَا
وَلَهُمۡ أَعۡيُنٌ۬ لَّا يُبۡصِرُونَ بِہَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٌ۬ لَّا يَسۡمَعُونَ بِہَآۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
كَٱلۡأَنۡعَـٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡغَـٰفِلُونَ
وَلَهُمۡ أَعۡيُنٌ۬ لَّا يُبۡصِرُونَ بِہَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٌ۬ لَّا يَسۡمَعُونَ بِہَآۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ
كَٱلۡأَنۡعَـٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡغَـٰفِلُونَ
Artinya: Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati tetapi tidak mau memahami dengannya, mereka mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya tetapi mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Iqrar artinya pernyataan atau ucapan. Iqrar bil lisaan dapat diartikan dengan menyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Amal bil arkan artinya perilaku gerakan perangkat anggota tubuh. Perbuatan dalam kehidupan keseharian.
Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (struktur) iman ada tiga aspek yaitu : kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima, maka istilah iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan keterampilan.
Kata iman dalam Al Quran pada umumnya dirangkaikan dengan kata lain. Kata rangkaian itulah yang memberikan nilai tentang suatu yang diimaninya. Jika kata iman dirangkaikan dengan kata-kata yang negatif berarti nilai iman tersebut negatif. Dalam istilah Al Quran, iman yang negatif disebut kufur, pelakunya disebut kafir.
Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang mengemukakan kata iman dikaitkan dengan nilai yang negatif di antaranya Qs. An-Nisaa' (4) : 5.
وَلَا تُؤۡتُواْ ٱلسُّفَهَآءَ أَمۡوَٲلَكُمُ ٱلَّتِى جَعَلَ ٱللَّهُ لَكُمۡ قِيَـٰمً۬ا وَٱرۡزُقُوهُمۡ فِيہَا
وَٱكۡسُوهُمۡ وَقُولُواْ لَهُمۡ قَوۡلاً۬ مَّعۡرُوفً۬ا
وَٱكۡسُوهُمۡ وَقُولُواْ لَهُمۡ قَوۡلاً۬ مَّعۡرُوفً۬ا
Artinya: Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Alkitab, mereka percaya kepada jibt (sesembahan selain Alloh) dan thagut (berhala) dan mereka berkata kepada orang-orang kafir bahwa mereka lebih benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.
Kata iman pada ayat tersebut dirangkaikan dengan kata jibti dan taghut, syaithan dan apa saja yang disembah selain Alloh. Kata iman dikaitkan dengan kata batil (yang tidak benar menurut Alloh). QS. Al-Ankabut (29) : 51.
أَوَلَمۡ يَكۡفِهِمۡ أَنَّآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡڪِتَـٰبَ يُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡۚ إِنَّ فِى ذَٲلِكَلَرَحۡمَةً۬
وَذِڪۡرَىٰ لِقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ
Artinya: Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwa kami telah menurunkan kitab kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah rahmat dan peringatan bagi kaum yang beriman.
Adapun kata iman yang dirangkaikan dengan yang positif antara lain Qs. Al-Baqarah (2) : 4
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ
يُوقِنُونَ
Artinya: Orang-orang yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepadamu, juga beriman kepada (kitab-kitab Alloh) yang diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya akhirat.
Qs. Al-Baqarah (2) : 285
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ
وَمَلَـٰٓٮِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٍ۬ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُواْ سَمِعۡنَا
وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ
Artinya: Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari tuhannya, dan demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, (seraya mereka berkata), "kami tidak membeda-bedakan antara seorang (dengan lain) daripada rasul-rasul-Nya". Dan mereka berkata, "kami dengar dan kami taat". Ampunilah kami wahai Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.
Dalam Al Quran ada kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata-kata lain, misalnya QS. Al-Baqarah (2) : 165 (baca kembali penjelasan sebelumnya).
0 komentar :
Posting Komentar